Rabu, 14 Oktober 2009

SHOEGAZE



shoegaze. shoe adalah sepatu dan gaze adalah memandang atau melihat. mungkin jika digabungkan akan bermakna melihat sepatu. konon katanya aliran musik satu ini memang terinspirasi dari visualisasi performance band yang membawakan sebuah lagu dengan kepala yang selalu tertunduk menatap ke arah sepatu. cara ini dipercaya sebagai cara mempresentasikan kegalauan yang meliputi hampir semua lagu yang mereka bawakan. terasa sedih galau dan terkesan sepi dan gelap.

shoegaze sendiri bisa dibilang adalah perpaduan antara post rock dan dream pop yang dikemas sekian mungkin dengan sound yang menanpilkan permainan efek- efek gitar dan pencampuran antara permainan gitar dengan vocal. vokal yang hanya sayup-sayup terdengar perlahan bahkan terkadang shoegaze-pun dimainkan minus vokal, melodi-melodi sederhana yang terdengar mengiring, sering menggantikan peran sebuah vokal. bahkan melodi-melodi sederhana itu pun mempunyai makna yang lebih dalam dan berbeda bagi setiap orang yang mendengarnya.



banyak yang beranggapan bahwa musik shoegaze adalah musik untuk menikmati sebuah kesendirian dan kegalauan. bagi orang yang pertama kali mendengarkan aliran musik ini, mungkin akan terasa membosankan karena secara musikalitas shoegaze dikemas dalam aransemen yang tidak terlalu rumit, hanya dengan perpaduan nada - nada yang harmonis dan lebih memberikan klimaks pada bagian akhir lagu itu sendiri.

shogaze membawa kita ke dalam sebuah dunia di mana kita akan menikmati sebuah kesendiriandan kegalauan. membawa kita untuk lari dari semua masalah meskipun hanya di angan saja.

Minggu, 11 Oktober 2009

INJAK RASISME

Mirasantika

Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka
(Ya-ya-ya)
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila
(Ya-ya-ya)

Sebelum aku tahu kau dapat merusakkan jiwaku (o-o, o-o)
Sebelum aku tahu kau dapat menghancurkan hidupku

Sekarang tak-tak-tak-tak
‘Ku tak mau tak mau tak-tak-tak-tak-tak
‘Ku tak mau tak mau tak (‘ku tak mau tak)
Sekarang tak-tak-tak-tak
‘Ku tak sudi tak sudi tak-tak-tak-tak-tak
‘Ku tak sudi tak sudi tak (‘ku tak sudi tak)

Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka
(Ya-ya-ya)
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila

Minuman keras (miras), apa pun namamu
Tak akan kureguk lagi
Dan tak akan kuminum lagi
Walau setetes (setetes)
Dan narkotika (tika), apa pun jenismu
Tak akan kukenal lagi
Dan tak akan kusentuh lagi
Walau secuil (secuil)

Gara-gara kamu orang bisa menjadi gila
Gara-gara kamu orang bisa putus sekolah
Gara-gara kamu orang bisa menjadi edan
Gara-gara kamu orang kehilangan masa depan

Mirasantika? (no way...)


oleh : bang oma irama

Kamis, 08 Oktober 2009